Mungkin kita berpikir apa kaitanya
matematika terhadap psikolog, karena yang kita tahu psikologi dan matematika
adalah ilmu yang mempunyai latar belakang yang berbeda, matematika yang kita
kenal adalah ilmu yang mempelajari hitung-hitungan, angka-angka pembagian serta
segala sesuatu yang berhubungan dengan angka, sedangkan psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang prilaku dan jiwa manusia serta penerapannya pada
permasalahan manusia.
Kalau kita melihat dari latar
belakang dari kedua bidang tersebut sangatlah berbeda dan tidak ada kaitanya
sama sekali, tetapi kalau kita berpikir dengan logika atau berpikir dengan
cermat kedua bidang tersebut saling berhubungan dan ada kaitanya.
Matematika dengan psikologi
sangatlah berhubungan dan saling berkaitan. Matematika selalu dibutuhkan dan
digunakan untuk berbagai ilmu, tak bisa dipungkiri psikologi juga menerapkan
ilmu matematika dalam pengerjaannya.
Sebagai contohnya dalam
penerapan ilmu statistika serta kuesioner, keduanya tersebut merupakan sebagian
kecil dari ilmu matematika, kemudian dalam kasus tes IQ kita bisa lihat kalau
tes tersebut menggunakan rumus matematika dalam memberikan hasilnya. Tes-tes
dalam psikologi juga dapat dibuktikan dalam penalaran ilmu matematika.
Statistika ini merupakan ilmu
yang mempelajari bagiamana cara merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
mempresentasikan data. Singkat kata statistika ini merupakan ilmu yang banyak
diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu kehidupan sosialnya maupun
ilmu yang harus diterapkan untuk mengetahui manusia tersebut, dari berbagai
sudut pandang pada psikologi. Dalam praktek-praktek atau tes-tes psikologi
seperti psikotes statistika juga digunakan untuk melihat hasil dalam bentuk
angka. Statistika juga merupakan hitungan untuk mendapatkan kuantitatif dalam
membuat skala psikologi setelah melakukan tes psikologi hasil yang didapat
setelah tes, diakumulasikan dengan sebelum tes.
Selain itu kita juga bisa
pikirkan lebih kedepan kalau matematika dan psikologi sangat penting dalam
psikologi, atau bisa dibilang saling berhubungan, mengapa demikian?
Karena psikologi juga
membutuhkan bidang matematika yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi,
kalkulasi, estimasi, dan ketelitian prilaku seseorang.
Di bawah ini adalah contoh
lain keterkaitan aplikasi matematika dengan psikologi, dan materi-materi yang
ada di dalam bidang matematika yang berhubungan dengan psikologi, antara lain:
1. Berhitung Cepat
Berhitung cepat di sini biasa
dipelajari dalam bidang matematika, tetapi juga berguna dalam psikologi yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi, kalkulas,i dan estimasi seseorang.
Selain itu, bisa juga untuk mengukur ketelitian serta ketahanan berpikir
seseorang yg terkait dengan kinerja seseorang, kadang yang dipergunakan dalam
berhitung cepat adalah seperti penjumlahan,pengurangan, pembagian, dan
perkalian.
2. Deret Angka
Deret angka adalah susunan
angka atau huruf yang memiliki pola tertentu.
Deret angka pun dipelajari
dalam matematika tapi juga berhubungan dengan psikologi dan bisa dipelajari.
Deret angka di sini digunakan untuk mengetahui daya ingat dan ketelitian
seseorang.
3. Gambar
Gambar yang dimaksud adalah
gambar yang menggunakan bangun-bangun yg terdapat di matematika. Seperti
lingkaran, segitiga, kotak, kubus, balok dll. Mempelajari gambar di sini
bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang yang berhubungan dengan bentuk
bentuk, gambar-gambar, atau simbol-simbol untuk menekankan pada sistematika
berpikir logis dan ketahanan berpikir.
4. Matematika Berpola
Matematika berpola di sini
untuk menguji kemampuan penalaran dan kemampuan berhitung dengan pola tertentu
melalui angka-angka pada gambar/bentuk tertentu.
5. Statistik
Statistik di sini utuk mengukur
daya pikir, keseimbangan berpikir, daya ingat serta ketelitian seseorang.
Di dalam materi ini kita dapat
mengetahui IQ dan daya pikir manusia apakah lemah, kuat, atau sebaliknya.
Matematika juga penting dalam
tes-tes psikologi. Berikut merupakan tes-tes psikologi yang menggunakan
matematika:
1. Tes Pemikiran Numerik
Tes ini dilakukan untuk
menguji kecepatan, kekonsistenan, dan keakuratan menjawab soal dalam bentuk
bilangan-bilangan yang ada dimatematika. Biasanya berbentuk barisan atau deret,
baik memanjang secara vertikal maupun memanjang secara mendatar atau bias juga
mengisi angka-angka dalam kolom atau kotak kotak kosong yang harus diisikan.
2. Tes Pemikiran Perseptual
Tes ini merupakan salah satu
bentuk tes dan tes irama bergambar. Tes ini paling sering diujikan oleh
perusahaan, maksudnya tidak lain adalah untuk menyaring calon karyawan yang
baik. Di dalam ini perusahaan ingin melihat bagaimana ketelitian, kecepatan,
dan kepribadian yang dimiliki peserta tes terutama dalam berpikir dengan
simbol-simbol, mengenai keprinadian yang ingin dilihat disini bukanlah
kepribadian utama/yg permanen melainkan hanya kepribadian sesaat atau pada saat
itu.
3. Tes Kemampuan Spasial
Dalam tes ini adalah tes
gambar, baik berirama maupun tidak. Tujuanya untuk menggali bagaimana mudahnya
anda “melihat” dan memanipulasi potongan-potongan dan figur- figur dalam ruang
mengenai “jenis” soal tes ini dapat beragam jenis. Salah satunya adalah
pemikiran cepat memindahkan potongan-potongan gambar dua dimesi menjadi satu
bangun tiga dimensi secepat yang anda mampu. Dalam contoh anda hanya memilih
salah satu jawaban yang sesuai.
4. Tes Berhitung cepat
Di sini tes ini diberikan
selembar kertas yang seperti kertas Koran yang berisi penuh dengan angka-angka
yang akan dijumlahkan dengan cepat, baik, dan benar. Tes ini bertujuan untuk
menguji kecepatan berhitung dan keseimbagan otak atau cara berpikir
Sumber : http://irnarrahayu.blogspot.co.id/2016/07/pentingnya-pemahaman-matematika.html
Sumber : http://irnarrahayu.blogspot.co.id/2016/07/pentingnya-pemahaman-matematika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar