Rabu, 13 April 2016

Gejala Rumah Kaca dan Mengapa Saat Mendung Udara Terasa Panas

Apakah yang dimaksud dengan Gas Rumah Kaca (GRK)? 
Gas Rumah Kaca (Green House Gases) adalah gas-gas di atmosfir yang memiliki fungsi seperti panel-panel kaca di rumah kaca yang bertugas menangkap energi panas matahari agar tidak dilepas seluruhnya ke atmosfir kembali. Tanpa gas-gas ini, panas akan hilang ke angkasa dan temperatur rata-rata Bumi dapat menjadi 60ºF (33ºC) lebih dingin. GRK dapat ditemukan di atmosfir mulai dari permukaan bumi sampai ketinggian 15 km. Lapisan gas rumah kaca sendiri terbentuk di ketinggian 6.2 - 15 km.


GRK yang berdampak terbesar :
·         Karbon dioksida (CO2)
·         Nitro Oksida (NOx)
·         Sulfur Oksida (Sox)
·         Metana (CH4)
·         Chloroflurocarbon (CFC)
·         Hydrofluorocarbon (HFC)

Gejala rumah kaca sendiri adalah meningkatnya suhu permukaan bumi. Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga berakibat kepada beberapa pulau kecil tenggelam di negara kepulauan , yang membawa dampak perubahan yang sangat besar.

Gas rumah kaca dapat dianggap sebagai suatu proses dimana alam mempertahankan keseimbangan di atmosfer. Namun, aktivitas manusia dalam seratus tahun terakhir telah menyebabkan peningkatan persentase gas rumah kaca di atmosfer, yang pada gilirannya meningkatkan suhu rata-rata di bumi.

Apakah Efek Gas Rumah Kaca? Bagaimana terjadinya?
Ketika sinar matahari memasuki atmosfir Bumi, sinar tersebut harus melalui lapisan gas-gas rumah kaca. Setelah mencapai seluruh permukaan bumi, tanah, air, dan ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar tersebut. Setelah terserap, energi ini akan dipancarkan kembali ke atmosfir. Sebagian energi dikembalikan ke angkasa, tetapi sebagian besar ditangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfir dan dikembalikan ke Bumi sehingga menyebabkan Bumi menjadi lebih panas. Berikut beberapa factor penyebab efek rumah kaca :
1.      Penggundulan Hutan
Salah satu penyebab efek rumah kaca adalah penggundulan hutan yang memicu peningkatan jumlah karbon dioksida di atmosfer.Penggundulan menyebabkan tidak terdapat tumbuhan yang menyerap karbondioksida yang digunakan dalam proses fotosintesis.Penggundulan hutan terjadi akibat kebutuhan lahan untuk perumahan, pertanian, dan berbagai macam infrastruktur yang terus meningkat.
2.      Bahan Bakar Fosil
Gas rumah kaca juga bisa dilepas ke atmosfer karena pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, batubara, dan gas. Gas hasil pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi terhadap penambahan gas rumah kaca yang pada gilirannya memicu pemanasan global.
3.       Peralatan Listrik
Hasil karya manusia lain yang memicu peningkatan efek rumah kaca adalah pemakaian peralatan listrik. Contoh peralatan listrik penghasil gas rumah kaca adalah lemari es. Lemari es model lama menggunakan gas yang dikenal sebagai Chlorofluorocarbon (CFC). Gas CFC yang terlepas ke atmosfer dapat berperan sebagai gas rumah kaca yang memicu peningkatan suhu bumi.
4.      Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan kontributor tidak langsung dan salah satu penyebab utama efek rumah kaca. Dengan meningkatnya populasi terjadi pula peningkatan berbagai kebutuhan. Hal ini meningkatkan produksi dan proses industri yang menyebabkan peningkatan pelepasan gas industri yang mengkatalisis efek rumah kaca.

Mengapa saat mendung udara terasa panas?
Mungkin kita bertanya-tanya mengapa ketika awan dilangit terlihat hitam, yang merupakan pertanda akan turun hujan, udara disekitar terasa panas? Atau bahkan bisa menyebabkan tubuh kita gerah dan berkeringat? Padahalkan matahari tertutup awan sehingga seharusnya tidak terasa panas? Berikut ini jawaban dan penjelasan dari pertanyaan tersebut.


Ketika awan terlihat hitam (mendung), terjadi proses perubahan uap air (gas) berubah menjadi air (cair). Pada proses ini dilepaskan sejumlah panas (kalor) ke udara. Awan yang berwarna hitam gelap (mendung) biasanya tidak terlalu tinggi dibandingkan awan yang putih, sehingga semakin dekat jaraknya ke permukaan bumi, efek panas yang dilepaskan semakin terasa. Kondisi ini akan lebih panas jika sebelumnya matahari bersinar terik, sehingga panas yang kita rasakan adalah akumulasi dari pelepasan energi dari perubahan fase uap air menjadi air dan energi panas sisa yang dipancarkan bumi.


Sumber : wwf.or.id, amazine.co




Tidak ada komentar:

Posting Komentar