Hai semua……ini adalah pertama
kalinya saya mengisi tulisan di blog ini. Sesuai rekomendasi dari dosen Ilmu
Budaya Dasar, Ibu Nur Putri Erdianti, saya akan meresensi sebuah film komedi
yang sangat fenomenal. Tapi film ini bisa dibilang sangat jadul loh, karena
film ini dirilis tahun 1980. Wah…. sudah lama sekali ya hehehe…… by the way,
film apa sih yang akan saya resensi? Film yang akan saya resensi adalah The God Must Be Crazy! Mau tau
se-fenomenal apa film ini? Yuk baca resensinya di bawah ini.
The God Must Be Crazy adalah film bergenre komedi yang mengambil lokasi di Botswana dan Afrika Selatan. Film yang
bercerita tentang pengalaman Xi, seorang
anggota suku bostwan yang hidup di Gurun Kalahari ini disutradarai dan ditulis
oleh Jamie Uys. Film ini dirilis tahun 1980 di Afrika Selatan dan tahun 1982 di
Amerika Serikat.
Film ini berawal dari perbandingan
antara kehidupan manusia modern dengan kehidupan sebuah suku bernama Bostwan di Gurun Kalahari, Afrika Selatan. Kehidupan
manusia modern dinarasikan sebagai kehidupan yang sibuk, individualis,
konsumtif, dan sangat kompleks. Semua sibuk dengan aktivitas masing-masing
dengan menggunakan peralatan-peralatan canggih ciptaanya. Sedangkan kehidupan sebuah suku terasing di Gurun Kalahari, Afrika Selatan
sangatlah sederhana. Mereka hidup dengan gotong royong dan saling membantu.
Tidak ada perasaan iri sama sekali. Setiap anggota suku hidup dengan bahagia.
Suatu hari, seorang pilot yang
sedang terbang dengan pesawatnya iseng membuang sampah berupa botol kaca
coca-cola. Dan kebetulan botol tersebbut jatuh di Gurun Kalahari dan ditemukan
oleh Xi. Karena botol tersebut jatuh dari langit, maka dipercaya oleh semua
anggota suku sebagai benda yang dikirim oleh Tuhan.
Botol kaca tersebut ternyata
memiliki banyak kegunaan. Mulai dari menyembuhan jari, alat musik, hingga untuk
menghaluskan kulit ular. Namun, masalah muncul dari benda tersebut karena benda
tersebut hanya ada satu, sedangkan seluruh anggota suku membutuhkannya bahkan
menjadi ingin memilikinya. Dari masalah tersebut mereka mengalami masalah yang
seelumnya belum pernah mereka hadapi, seperti rasa iri, permusuhan, bahkan
kekerasan. Maka, seluruh anggota suku berpikir bahwa Tuhan pasti sudah gila
karena telah mengirimkan mereka benda tersebut. Demi menghilangkan masalah
tersebut, Xi mengajukan diri untuk membuang benda tersebut ke ujung dunia.
Akibatnya, Xi harus melakukan perjalanan jauh dan mengalami perjalanan fisik,
budaya, dan mental.
Dalam perjalanan tersebut, Xi
bertemu dengan peradaban barat (manusia modern). Mulai dari manusia berambut
pirang yang dia pikir adalah Tuhan, hingga mobil yang dia pikir adalah binatang
dengan roda. Bahkan, Xi pun sempat di pidanan karena membunuh domba milik
orang.
Perjalan Xi berakhir di puncak
gunung diatas awan. Xi beranggapan bahwa inilah ujung dunia. Xi mengambil
kesimpulan bahwa ini adalah tempat untuk dia membuang botol kaca tersebut.
Akhirnya, Xi melemparkan botol kaca tersebut dari ujung puncak gunung dan misi
Xi selesai.
Menurut saya, film The God Must Be Crazy ini adalah film
yang sangat bagus dan menghibur. Film ini menyadarkan kita bahwa selama ini kehidupan
modern telah membutakan kita. Kita terlihat serakah dan konsumtif. Kita juga
menjadi bergantung kepada alat-alat canggih yang dikatakan memudahkan pekerjaan
kita padahal kita malah dibuat semakin repot karena ilmu dan peralatan yang
dibikin makin banyak, dan kerepotan pun makin bertambah Saya pernah membaca
sebuah pepatan yang menyebutkan “bagai meminum air laut”. Semakin banyak yang
kita minum, maka semakin hauslah kita.
Hai semua……ini adalah pertama
kalinya saya mengisi tulisan di blog ini. Sesuai rekomendasi dari dosen Ilmu
Budaya Dasar, Ibu Nur Putri Erdianti, saya akan meresensi sebuah film komedi
yang sangat fenomenal. Tapi film ini bisa dibilang sangat jadul loh, karena
film ini dirilis tahun 1980. Wah…. sudah lama sekali ya hehehe…… by the way,
film apa sih yang akan saya resensi? Film yang akan saya resensi adalah The God Must Be Crazy! Mau tau
se-fenomenal apa film ini? Yuk baca resensinya di bawah ini.
The God Must Be Crazy adalah film bergenre komedi yang mengambil lokasi di Botswana dan Afrika Selatan. Film yang
bercerita tentang pengalaman Xi, seorang
anggota suku bostwan yang hidup di Gurun Kalahari ini disutradarai dan ditulis
oleh Jamie Uys. Film ini dirilis tahun 1980 di Afrika Selatan dan tahun 1982 di
Amerika Serikat.
Film ini berawal dari perbandingan
antara kehidupan manusia modern dengan kehidupan sebuah suku bernama Bostwan di Gurun Kalahari, Afrika Selatan. Kehidupan
manusia modern dinarasikan sebagai kehidupan yang sibuk, individualis,
konsumtif, dan sangat kompleks. Semua sibuk dengan aktivitas masing-masing
dengan menggunakan peralatan-peralatan canggih ciptaanya. Sedangkan kehidupan sebuah suku terasing di Gurun Kalahari, Afrika Selatan
sangatlah sederhana. Mereka hidup dengan gotong royong dan saling membantu.
Tidak ada perasaan iri sama sekali. Setiap anggota suku hidup dengan bahagia.
Suatu hari, seorang pilot yang
sedang terbang dengan pesawatnya iseng membuang sampah berupa botol kaca
coca-cola. Dan kebetulan botol tersebbut jatuh di Gurun Kalahari dan ditemukan
oleh Xi. Karena botol tersebut jatuh dari langit, maka dipercaya oleh semua
anggota suku sebagai benda yang dikirim oleh Tuhan.
Botol kaca tersebut ternyata
memiliki banyak kegunaan. Mulai dari menyembuhan jari, alat musik, hingga untuk
menghaluskan kulit ular. Namun, masalah muncul dari benda tersebut karena benda
tersebut hanya ada satu, sedangkan seluruh anggota suku membutuhkannya bahkan
menjadi ingin memilikinya. Dari masalah tersebut mereka mengalami masalah yang
seelumnya belum pernah mereka hadapi, seperti rasa iri, permusuhan, bahkan
kekerasan. Maka, seluruh anggota suku berpikir bahwa Tuhan pasti sudah gila
karena telah mengirimkan mereka benda tersebut. Demi menghilangkan masalah
tersebut, Xi mengajukan diri untuk membuang benda tersebut ke ujung dunia.
Akibatnya, Xi harus melakukan perjalanan jauh dan mengalami perjalanan fisik,
budaya, dan mental.
Dalam perjalanan tersebut, Xi
bertemu dengan peradaban barat (manusia modern). Mulai dari manusia berambut
pirang yang dia pikir adalah Tuhan, hingga mobil yang dia pikir adalah binatang
dengan roda. Bahkan, Xi pun sempat di pidanan karena membunuh domba milik
orang.
Perjalan Xi berakhir di puncak
gunung diatas awan. Xi beranggapan bahwa inilah ujung dunia. Xi mengambil
kesimpulan bahwa ini adalah tempat untuk dia membuang botol kaca tersebut.
Akhirnya, Xi melemparkan botol kaca tersebut dari ujung puncak gunung dan misi
Xi selesai.
Menurut saya, film The God Must Be Crazy ini adalah film
yang sangat bagus dan menghibur. Film ini menyadarkan kita bahwa selama ini kehidupan
modern telah membutakan kita. Kita terlihat serakah dan konsumtif. Kita juga
menjadi bergantung kepada alat-alat canggih yang dikatakan memudahkan pekerjaan
kita padahal kita malah dibuat semakin repot karena ilmu dan peralatan yang
dibikin makin banyak, dan kerepotan pun makin bertambah Saya pernah membaca
sebuah pepatan yang menyebutkan “bagai meminum air laut”. Semakin banyak yang
kita minum, maka semakin hauslah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar